” Aku ingin pacaran, Mama. Besok Valentine.”
” Besok hari Minggu, Sayang.”
” Tapi tanggal empatbelas…”
“Setiap bulan memiliki tanggal empatbelas…”
“Tapi ngga setiap bulan memiliki Valentine, Mama…”
” Maka dari itu kasih sayang tidak harus di hari Valentine, dan tidak harus sama pacar saja.”
” Maka dari itu Mama cerai sama Papa?”
“Kenapa kamu berkata seperti itu? Mama nggak ngerti isi dari kalimatmu?”
“Karena Mama terlalu sering membagi kasih sayang… ke semua orang, bukan hanya Pacar.”
“Kasih sayang itu universal, dan Papa itu suami Mama, bukan pacar.”
” Oh… apa make love juga bisa di universal-kan seperti halnya berbagi kasih sayang?”
Shut your mouth and go to your room! Mama ngga ada waktu buat meladeni pertanyaanmu yang ngga berbobot! Dan sebentar lagi teman mama datang. Tolong jaga sikap kamu, Aida!”
” Mama mau membagi kasih sayang dengan teman Mama?”
“Ini urusan orang dewasa! Tugas kamu hanya belajar, belajar dan belajar!!”
Aida pun memasuki kamarnya sambil tertunduk… Tidak lama kemudian bel pintu berbunyi. Mama merapihkan rambut dan menyapukan lipgloss. Seketika Matahari berkilauan di sepasang bibirnya yang mulai turun.
Dari celah pintu kamar Aida mengintip. Mamanya dengan ramah menyambut temannya… dan berbagi kasih menjelang hari Valentine, di kamarnya tanpa busana. Aida mengeluh dalam hati.
“Huh… Mama curang.”