aku meringkuk di ranjang tua itu. gulita merambahi ketakutan bersama guntur yang teramat angkara. kuhirup dalam-dalam aroma becek tanah merah diluar halaman.
senja sudah lama dikutuk menjadi malam. aku merindu matahari, padahal hari esok masih terhalang oleh beberapa palang jam.
Bunda, aku ingin pelukan itu..
kenapa senyummu justru menakutkan ku, sentuhanmu membuatku ngilu..?
Ayah menggalikan kuburan untuku. semenjak kita tamasya ke taman sepi, semua menjadi tidak menentu. ada kalanya aku dininabobokan. dan ketika ku mulai terlelap, sepasang tangan kokoh menguncang jiwa lelapku.
aku ditarik sekaligus dari dunia mimpi, didamparkan ke dunia nyata berupa medan bertabur bunga.
-perang-
( aneh )